Menjalankan usaha di bidang makanan memerlukan perhitungan yang cermat untuk menghindari kerugian. Cara menghitung modal awal usaha makanan tidaklah sulit, namun memerlukan kecermatan serta ketelatenan dalam menganalisa. Mencoba usaha makanan memang tidak selalu mulus, dimana ada masanya merugi. Namun hal ini dapat diatasi dengan penghitungan yang serius. Seperti apa?
Pentingnya Pengelolaan Modal
Modal merupakan elemen utama yang sangat dibutuhkan dalam membangun bisnis, sehingga pelaku usaha perlu cermat dalam menyikapinya. Dimulai dari sumber, pemakaian, hingga pengeluaran untuk mengamati pergerakannya yang perlu diperhatikan sejak dini sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
Dengan melakukan perhitungan modal awal yang cermat, risiko dapat diminimalisir. Melalui langkah penghitungan hingga pengelolaan modal yang tepat, arusnya akan relatif lancar dan membuka peluang bagi usaha tersebut untuk lebih berkembang.
Cara Menghitung Moda Awal Usaha Makanan?
Bisnis kuliner termasuk bidang yang paling banyak diminati pelaku usaha, mengingat semua orang butuh makan dan minum. Tidak hanya membuat hidangan yang berkualitas, perhitungan modal awal juga penting dilakukan dengan seksama. Berikut hal-hal yang perlu dilakukan sebagai cara perencanaan modal awal:
1. Membuat Daftar Peralatan
Buat daftar yang berisi alat apa saja yang dibutuhkan untuk melangsungkan usaha. Tanpa perencanaan ini, penggunaan alat bisa berantakan dan tidak terdeteksi mana yang paling diperlukan dan tidak. Pelaku usaha perlu berinvestasi dalam bentuk membeli dan menggunakan barang untuk menjalankan produksi.
Contohnya meja, peralatan masak, elpiji, dan lain-lain. Catat semua barang yang diperlukan, mana yang sudah ada dan yang perlu dibeli. Jika benda di rumah masih layak untuk dipakai, akan lebih bijak untuk memanfaatkannya terlebih dahulu.
2. Menghitung Biaya Bahan
Tulis nama bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat makanan. Ini merupakan bagian krusial yang perlu direncanakan dengan matang sehingga tidak bingung pada saat eksekusi. Perhitungan biaya ini tidak bisa sama antar usaha makanan satu dengan lainnya, karena yang dijual pun berbeda.
Pelaku usaha bisa membuat pertimbangan dari segi kualitas bahan, misalnya ingin memakai bahan standar atau berkualitas tinggi. Hal ini akan berdampak pada harga produk nantinya. Semakin tinggi kualitas dari bahan makanan, begitu juga dengan jumlah modal awalnya.
3. Menghitung Biaya Operasional
Buat perhitungan untuk biaya operasional, yaitu biaya untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari dalam sebuah usaha. Perihal cara menghitung modal awal usaha makanan ini, pelaku usaha dapat membuat perencanaan dengan membaginya menjadi beberapa kategori agar tidak bingung.
Ada beberapa orang yang menggabungkan biaya operasional bersama biaya barang, namun ada pula yang membedakannya. Hal ini tergantung dengan preferensi dari masing-masing pelaku usaha, selama itu memudahkannya untuk menghitung secara jelas tepat sasaran. Contoh dari biaya operasional yaitu sewa tempat, listrik, perbaikan alat, transportasi, dan lain-lain.
4. Membuat Perkiraan Gaji
Hitung berapa perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk menggaji karyawan. Cara menghitung modal awal usaha makanan ini bisa dilewati jika mengerjakannya bersama dengan keluarga, namun biasanya tetap ada pembagian komisi sesuai kesepakatan bersama. Hal inilah yang perlu dibicarakan dan dirumuskan angkanya agar jelas.
Jika memiliki asisten atau karyawan, besaran gaji ini wajib masuk dalam perhitungan modal. Cara untuk menentukan nilai dari gaji ini bermacam-macam, bisa menggunakan pembanding dari bisnis yang serupa atau mengacu pada UMR.
5. Menyiapkan Budget Promosi dan Kebutuhan Lain
Pertimbangkan dana yang dibutuhkan untuk mempromosikan usaha makanan. Terutama di zaman dimana penggunaan jejaring sosial sangat masif seperti sekarang, promosi menjadi hal wajib. Kegiatan ini tetap memerlukan biaya, apalagi jika memanfaatkan bantuan dari orang lain seperti endorse, jasa pembuatan konten, desain iklan, dan sebagainya.
Itu tadi informasi tentang cara menghitung modal awal usaha makanan yang dapat dicoba oleh pemula. Dibutuhkan keberanian untuk memulai sebuah usaha, namun tentunya dibentengi dengan perencanaan sedemikian rupa. Bisnis rumahan bisa berjaya dengan eksekusi yang tepat dan senantiasa berkembang.
Baca juga: 7 Rekomendasi Aplikasi Transfer Tanpa Biaya Admin Terbaik