Geomembrane HDPE adalah salah satu lapisan yang terbuat dari plastik dan memiliki banyak sekali kegunaan pada pekerjaan teknik sipil yang berhubungan dengan penampungan air. Contoh kegunaan umumnya sebagai alas kolam ataupun tambak.
Jenis dari geomembrane HDPE ini memiliki perbedaan dengan LDPE. Meskipun secara definisi hampir serupa namun ternyata keduanya mempunyai fungsi yang berbeda.
Namun sebelum membahasnya lebih lanjut, kami ingin Anda memahami lebih dalam mengenai apa itu geomembrane secara umum. Tentu saja dengan memahami ‘kulitnya’ terlebih dahulu, Anda akan lebih mudah memahami ke bagian yang lebih dalam dari material tersebut.
Apa Yang Dimaksud dengan Geomembrane?
Secara umum, geomembrane adalah sebuah lembaran yang dibuat dari bahan HDPE (atau High Density Polyethylene). Material ini memiliki tingkat impermeabilitas yang cukup tinggi dan juga termasuk sangat homogen. Hingga akhirnya menjadi sebuah material yang memiliki fungsi sebagai lapisan kedap air.
Secara keseluruhan, sebenarnya geomembrane terbagi menjadi 3 jenis, yaitu
- Geomembrane HDPE
- Geomembrane LDPE
- dan Geomembrane PVC
Apa Yang Dimaksud dengan Geomembrane HDPE?
Selanjutnya, geomembrane HDPE ini adalah material yang paling banyak ditemui di pasar Indonesia. Selain itu, ketebalan dari material ini mulai dari 0,5 mm sampai 2 mm. Bahkan terkadang ada juga toko non woven yang menyediakan ketebalan lebih besar berdasarkan kebutuhan konsumen.
Jenis HDPE ini mempunyai fitur-fitur keunggulan yang jarang sekali diketahui oleh orang-orang. Beberapa fitur terbaiknya seperti: tahan panas sampai 97c, anti korosi, tahan terhadap ultraviolet, dan punya umur yang panjang karena bisa digunakan sampai 15 tahun.
Spesifikasi dari Geomembrane HDPE
Apabila Anda sedang membutuhkan jenis geomembrane HDPE ini untuk digunakan pada kebutuhan Anda, pahami beberapa spesifikasi agar tidak salah membeli.
- Tebal geomembrane HDPE mulai dari 0.5 mm, 0.75 mm, 1 mm, 1.5 mm, 2 mm, 2.5 mm, sampai 3 mm
- Lebar per roll dari jenis ini mulai dari 6 m hingga 8 m
- Terbuat dari bahan HDPE (High Density Polyethylene)
- Memiliki warna hitam
Kegunaan Geomembrane HDPE
Selain menjadi alas kolam dan tambak, ada beberapa kegunaan lain dari geomembrane HDPE. Material ini ternyata juga cocok pada pengerjaan seperti:
Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Seperti yang Anda pahami, Tempat Pembuangan Akhir yang juga disebut TPA ini adalah tempat di mana ampah sudah mencapai tahapan paling akhir dalam pengelolaannya. Geomembrane HDPE adalah material yang diklaim cocok dengan instalasi ini.
TPA sendiri adalah tempat di mana sampah diisolasikan dengan aman supaya tidak menyebabkan gangguan terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya.
Lalu, penggunaan geomembrane cukup penting karena di tempat tersebut diperlukan fasilitas yang benar supaya keamanan bisa diraih sebaik-baiknya dan tidak mengganggu sekitar.
Kolam Limbah
Penggunaan geomembran untuk instalasi kolam adalah salah satu penggunaan geomebran yang paling umum dalam pekerjaan teknik. Jenis geomembran yang digunakan dalam pekerjaan ini sendiri adalah jenis geombrane HDPE.
Pengolahan air limbah ini terdiri dari kolam Anaerobik Primer 1, Anaerobik Primer 2, Anaerobik Sekunder 1, Anaerobik Sekunder, Fakultatif , Aerobik 1, Indikator 1, Indikator 2, Indikator 3, dan yang terakhir kolam Mixing Pond.
Kolam-kolam tersebut akan berguna untuk tempat mengolah limbah yang cair (mengurangi kadar polutan sampai sesuai dengan baku mutu) sebelum nantinya dialirkan ke lahan.
Tambak
Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya bahwa geomembrane HDPE adalah bahan yang bisa digunakan sebagai alas tambah.
Tambak dalam perikanan sendiri merupakan kolam buatan yang umumnya berada di daerah pantai. Nantinya, instalasi tersebut akan diisi dengan air sehingga bermanfaat untuk sarana budidaya perairan (atau juga akuakultur).
Hewan-hewan yang dibudidayakan pada tambak adalah hewan air seperti udang, ikan, dan juga kerang. Sebutan tambak ini umumnya mempunyai hubungan dengan air laut atau air payau.
Penyimpanan Air Besar
Penyimpanan air besar atau juga disebut sebagai embung ini adalah cekungan penampung (retention basin) yang dimanfaatkan sebagai pengatur dan menampung aliran air hujan. Serta nantinya akan meningkatkan kualitas air yang berada di badan air terkait seperti danau dan sungai.
Pond Lining
Kegunaan dari fungsi geomembrane selanjutnya bisa dijadikan sebagai pond liner. Instalasi tersebut berguna untuk retensi cairan yang termasuk reservoir, penyumbatan berbahaya dan tidak berbahaya, bak retensi, serta kolam taman dan juga aliran buatan di daerah kebun atau taman.
Danau Buatan
Pada faktanya, danau juga bisa dibuat oleh tangan manusia untuk memenuhi kebutuhan air perikanan darat, pertanian, air minum, dan lain-lain. Kegunaan dari geomembrane HDPE inilah yang akan membuat sebuah danau buatan sebagai instalasi penampungan air yang memiliki segudang manfaat.
Kegunaan Geomembrane HDPE Sebagai Material Pengganti Terpal
Tentu saja, sebuah instalasi pasti bisa dibangun menggunakan berbagai macam material. Seperti contohnya pada instalasi kolam yang bisa menggunakan terpal sebagai alas. Namun banyak studi yang membuktikan bahwa penggunaan material tersebut masih memiliki beberapa kelemahan, seperti:
1. Tidak Rawan Bocor
Penggunaan terpal sebagai bahan instalasi kolam, tentunya Anda akan dituntut untuk mempersiapkan lahan dengan permukaan yang benar-benar harus datar. Karena jika Anda memilih lahan yang mempunyai sudut lancip makan bisa membuat kolam dari terpal tersebut cepat bocor.
Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa saja menggantinya dengan geomembrane HDPE yang memang dibuat untuk menahan tusukan dari tanah atau juga sudut yang lancip. Sehingga tidak perlu khawatir lagi akan terjadi bocor pada kolam buatan.
2. Tidak Mudah Lapuk
Para budidaya ikan yang memanfaatkan terpal sebagai bahan kolam tentu saja sudah paham bahwa bahan tersebut akan lebih cepat mengalami pelapukan, apalagi jika sering sekali terkena air hujan. Hasilnya, terpal pun akan mudah rusak dengan waktu yang tidak lama.
Berbeda jika menggunakan geomembrane HDPE ini. Banyak sekali klaim yang membuktikan bahwa material tersebut mempunyai ketahanan yang baik terhadap air. Jadi masalah pelapukan bisa teratasi dengan mudah hanya dengan mengganti terpal ke geomembrane.
3. Tahan Lama
Rata-rata, usia kolam yang dibuat dari bahan terpal hanya bisa mencapai 2 tahun saja. Tentu saja, hal tersebut tidak bisa diharapkan apabila Anda menginginkan sebuah instalasi penampungan air yang awet. Namun, dengan mengganti terpal ke geomembrane, kolam buatan Anda bisa tahan lebih lama, bahkan sampai 15 tahun.
Manfaat dari Kegunaan Geomembrane HDPE
Anda tidak perlu ragu menggunakan material geomembrane HDPE untuk kebutuhan Anda, karena seperti yang bisa Anda pahami di bawah ini, manfaat dari kegunaan geomembrane ada banyak sekali. Seperti:
- Mempunyai daya tahan yang tinggi jika berada di suhu yang tinggi (panas) atau ekstrim
- Mempunyai daya tahan yang cukup tinggi terhadap ultraviolet
- Tingkat impermeabilitas yang juga diklaim baik
- Bisa tahan terhadap daya tahan yang tinggi karena bahan kimia
- Memiliki elongasi yang tidak kecil
- Proses pemasangan cepat dan mudah
- Harga sangat ekonomis dan efektif
Berapa Biaya Yang Harus Disiapkan untuk Menggunakan Geomembrane HDPE?
Umumnya, Anda bisa mendapatkan geomembrane HDPE di berbagai toko online. Biasanya material tersebut dijual dengan ukuran per meter. Harga HDPE per meter sendiri mulai dari 30 ribu rupiah.
Jadi pastikan terlebih dahulu luas lahan yang akan dibangun instalasi menggunakan geomembrane sebelum Anda membeli bahannya di toko online. Namun apabila Anda ingin memastikan kondisi fisik bahan tersebut sebelum membeli, Anda bisa kunjungi beberapa toko offline yang menjual geomembrane HDPE.
Penutup
Jadi geomembrane HDPE adalah sebuah lapisan material yang bisa difungsikan sebagai alas penampungan air. Beberapa instalasi yang sering menggunakan bahan tersebut seperti kolam ikan, tambak, Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dan juga danau buatan.
Pastikan Anda memahami spesifikasi dari material tersebut secara benar sebelum membeli dan mengaplikasikannya pada pekerjaan yang Anda perlukan.