Contoh rebranding menjadi sebuah strategi yang tidak mudah untuk diputuskan ataupun dilakukan. Jika berhasil, tentu akan meningkatkan keuntungan. Namun jika gagal bisa menghancurkan nilai perusahaan.
Keputusan untuk melakukan rebranding bagi sebuah perusahaan bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, dibutuhkan pertimbangan yang sangat matang karena ini berhubungan dengan dampak dari perubahan yang bersifat “mayor” di bagian internal perusahaan dan pihak luar (mulai dari konsumen, investor, dan kompetitor).
Perubahan yang signifikan ini sebenarnya memiliki dua sisi, yakni jika berhasil akan memberikan keuntungan yang tinggi untuk perusahaan, sedangkan jika gagal akan berpotensi besar menghancurkan nilai perusahaan itu sendiri.
Maka dari itu, keputusan untuk melakukan rebranding sebenarnya sangat beresiko, tetapi juga dijadikan sebagai syarat perubahan baik dan signifikan. Jika bisnis yang sedang Anda bangun ingin menerapkan strategi perubahan ini, simak dulu penjelasan kami di bawah agar terhindar dari resiko yang mungkin terjadi.
Penjelasan Rebranding
Sebelum memberikan beberapa contoh rebranding, pahami terlebih dahulu apa maksud dari strategi perubahan ini. Pasalnya, rebranding menjadi sebuah proses untuk mengubah citra perusahaan atau organisasi yang sebelumnya sudah terkenal di masyarakat.
Contoh dari rebranding yang kami maksud di sini adalah seperti memberikan nama baru, mengganti simbol, perubahan desain untuk merek yang sudah mapan sebelumnya, dan lainnya. Ide di balik dari perubahaan ini untuk melahirkan identitas yang berbeda di pasaran.
Adapun tujuan dari rebranding sendiri adalah bisa terhubung dengan audiens baru. Dengan banyaknya komponen perubahan, orang-orang akan melihatnya sebagai nuansa yang segar sehingga sebuah perusahaan bisa menjangkau target audiens baru.
Selain itu, rebranding juga bertujuan untuk membedakan sebuah perusahaan dengan para kompetitornya. Memang tidak sedikit perusahaan yang berhasil tetap stabil bahkan meningkat setelah melakukan banyak perubahan.
Contoh Rebranding Perusahaan Yang Bisa Menginspirasi
Strategi rebranding adalah kesatuan perencanaan untuk melakukan perubahan terhadap identitas perusahaan. Tidak hanya mengenai desain dan logo, namun juga nilai-nilai yang diusung dan ingin dibagikan pada banyak khalayak.
Untuk Anda yang penasaran perusahaan mana saja yang pernah melakukan perubahan identitas dan berhasil, berikut beberapa contohnya yang bisa menginspirasi.
1. Rebranding ala McDonald
Kisah menarik dari contoh rebranding datang dari perusahaan makanan cepat saji yang sudah tidak asing lagi namanya, yaitu McDonald.
Dulunya, perusahaan ini pernah mengalami kemunduran karena memiliki citra yang negatif di mata masyarakat. McD memiliki pandangan sebagai perusahaan junk food, yang menjadi penyebab penyakit obesitas. Bahkan sampai ada gerakan yang menolak makan produk dari restoran tersebut.
Menyikapi masalah tersebut, McDonald akhirnya melakukan rebranding dengan mengubah nilai perusahaan sebagai penyedia makanan-makanan sehat. Caranya mudah! Tentu dengan menyediakan tambahan menu sehat dan tampil di media publikasi yang menunjukan kehidupan keluarga mudah yang sehat.
Strategi perubahaan ini akhirnya berhasil membuat McD meraih kenaikkan omzet sampai 5% di kuartal berikutnya. Tidak jarang juga dilakukan oleh perusahaan lainnya yang ditemukan pada contoh Press Release berita.
2. Rebranding ala Apple
Contoh rebranding berikutnya datang dari perusahaan smartphone sultan yang ternyata pernah hampir mengalami kepunahan. Ternyata, Apple sempat mengalami pemasukan omzet yang anjlok karena kakunya produk yang mereka hasilkan. Lamban, tidak bisa mengikuti selera pasar dalam meluncurkan produk.
Namun sebelum hal terburuk terjadi, Steve Jobs melakukan rebranding yang mengubah poin paling penting pada produk Apple. Mulai dari desain, jenis produk, harga, dan lainnya.
Nah, hasil dari rebranding ini bisa dilihat sampai sekarang di mana orang-orang Indonesia masing menganggap bahwa pengguna produk Apple adalah orang-orang sultan. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa produk yang dikeluarkan oleh Apple memiliki harga yang tinggi, namun tetap dengan peminat yang banyak.
3. Rebranding ala Walmart
Dulu, marketplace ini terkena masa “apes” karena dianggap sebagai toko online dengan harga yang mahal. Otomatis banyak konsumen kabur dan lebih memilih berbelanja di platform lainnya. Memahami adanya kemunduran ini, pihak dari Walmart pun langsung mengambil langkah untuk melakukan rebranding.
Satu strategi yang paling terkenal adalah mengubah tagline menjadi “Always-Low-Prices”, yang menjadi indikasi kemudahan transaksi tanpa biaya yang mahal. Ternyata, rebranding yang dilakukan pun sangat manjur dan terbukti Walmart bisa bertahan menghadapi krisi global di bidang ekonomi pada tahun 2008 lalu.
4. Rebranding ala Harley Davidson
Contoh rebranding yang terakhir datang dari perusahaan produsen motor gede yang ternyata dulu pernah hampir bangkrut. Nah, penyebabnya adalah karena tidak kemampuan perusahaan untuk menyediakan kualitas tunggangan yang mumpuni. Sehingga Harley Davidson hanya muncul sebagai nama besar saja, dan dibalas oleh kompetitor dari segi kualitas.
Dari hal tersebutlah pihak perusahaan langsung mengambil inisiatif untuk melakukan rebranding dengan melakukan perubahan besar-besaran pada sektor produksi. Kunci mereka adalah mengedepankan kebutuhan konsumen dan memposisikan Harley Davidson sebagai produk yang bisa memenuhi kebutuhan para pengguna.
Dari contoh rebranding yang kami tampilkan di atas, perubahan yang dilakukan awalnya untuk memperbaiki citra produk di mata masyarakat.
Apabila bisnis yang sedang Anda jalani memiliki citra yang positif, akan lebih baik jika bertahan dengan identitas yang sudah ada. Namun jika Anda tetap ingin melakukan rebranding juga, pahami dulu apa itu Press Release sebelum melakukan promosi besar-besaran.
